WACANA
LISAN
A.
Pengertian
Wacana Lisan
Wacana lisan ialah wacana yang dihasilkan
melalui media lisan, iaitu melibatkan pembicara dan pendengar. Komunikasi yang
terlibat dalam wacana lisan ini ialah komunikasi interaktif, yaitu komunikasi
yang melibatkan hubungan pembicara dan pendengar secara langsung. Dalam wacana
lisan, pembicara biasanya akan menggunakan ekspresi wajah, intonasi suara,
gerak badan dan sebagainya untuk menyampaikan sesuatu maklumat kepada pendengar
Wacana
lisan memiliki kelebihan kelebihan dari wacana tulis karena wacana lisan itu alami, langsung, mengandung
unsur suprasegmental, bersifat suprasentensial, dan belatar belakang konteks
situasional.
Kelemahanannya yaitu kesulitan
dalam mengulang kembali wacana dengan sama tepat seperti yang pertama. Willis Edmonsond (dalam Mulyana
2005: 52), dalam bukunya Spoken Discourse
(wacana lisan) secara tidak langsung menyebut bahwa wacana lisan memiliki
kelebihan disbanding wacana tulis. Beberapa kelebihan di antaranya ialah:
1. Bersifat alami (natural) dan
langsung
2. Mengandung unsur-unsur prosodi
bahasa (lagu, intonasi)
3. Memiliki sifat suprasentensial (di
atas struktur kalimat)
4. Berlatar belakang konteks
situasional
B. Ciri-ciri Wacana Lisan
Ø Ciri-Ciri
1.
Kalimat dalam wacana lisan kurang
terstruktur, dan tidak lengkap, bahkan hanya susunan frasa.
2.
Penataan subordinatif bahasa dalam
wacana lisan lebih sedikit dibanding
3.
Wacana lisan jarang menggunakan kata
hubung karena pendengar dan pembicara sudah sama-sama paham tanpa itu..
4.
Dalam wacana lisan jarang digunakan
frasa benda yang panjang
5.
Kalimat dalam wacana lisan cenderung
berstruktur topik-komen, begitu seorang pembicara menyampaikan sebuah topik,
maka pendengar memberikan sebuah komentar
6.
Ketika menyampaikan wacana lisan,
penutur dapat memperhalus struktur kalimat yang kurang tepat saat itu juga.
7.
Wacana lisan, khususnya dalam percakapan
sehari-hari, seseorang akan lebih sering menggunakan kosakata umum yang mudah
dimengerti oleh lawan bicara dari berbagai kalangan.
8.
Wacana lisan memerlukan daya simak yang tinggi agar
interaksi tidak terputus
9.
Wacana lisan sulit diulang,dalam arti mengulang hal yang
sama dengan ujaran pertama.
10. Wacana lisan
dapat dilengkapi dengan gerakan anggota tubuh untuk memperjelas makna yang
dimaksud.
11. Wacana lisan
menyatukan partisipanya dalam satu situasi dan konteks yang sama.
12. Wacana lisan
biasanya lebih pendek dari pada wacana tulis.
13. Wacana lisan
juga melibatkan unsur kebiasaan atau pengetahuan yang telah diketahui bersama
(common ground) ,yang ada pada satu keluarga atau kelompok.
14. Wacana lisan
sering melibatkan partisipanya secara langsung.
Ø Unsur-unsur
1.
Aneka tindak
Aneka tindak
merupakan peringkat terbawah pada skala wacana. Perlu kita ketahui bahwa tindak
ini mempunyai jenis atau kelas yang beraneka ragam. Burton (1981: 65-8)
misalnya membedakan delapan jenis tindak yaitu:
a.
Penanda (marker)
b.
Panggilan (summons)
c.
Permintaan metastatemen (request-metastatement)
d.
Permisi setuju (permission-accept)
e.
Salam panggilan/setuju (greeting-summons)
f.
Salam-Maaf (accuse-excuse)
g.
Informasi-komentar (inform-comment)
h.
Prawancana (preface)
2.
Gerak
Tindak dan
gerak dalam wacana sangat bersama dengan morfem dan kata dalam gramatikal.
Dengan defenisi dapat di katakana bahwa gerak adalah satuan bebas yang terkecil
walaupun dia mempunyai struktur dalam
hubungan tindak (Sinclair dan coultrad, 1978: 23). Ada pakar yang membedakan
gerak atas lima jenis, yaitu sebagai berikut:
a.
Gerak susun (framing
moves)
b.
Gerak pusat (focusing
moves)
c.
Gerak pembukaan (opening
move)
d.
Gerak jawban (asnwerring
move)
e.
Gerak lanjutan (follow-up
move)
3.
Pertukaran
Pakar wacana
lisan Deirdre membedakan dua jenis pertukaran atau exchanges yaitu:
a.
Explicit boundary exchanges
b.
Conversational exchanges
Uraian yang sangat terperinci
mengenai struktur dan ragam pertukaran telah di adakan oleh Sinclair dan
coulthard dalam menganalisis wacana bahasa inggris yang dipergunakan oleh guru
dan siswa di kelas. Mereka membedakan dua jenis utama pertukaran yaitu:
a.
Boundary exchanges (pertukaran batas)
b.
Teaching exchanges (pertukaran pengajaran)
4.
Transaksi
Transaksi
biasanya, mulai dengan pertukaran
persiapan dan berakhir dengan pertukaran
akhir. Ada pun tiga tipe utama transaksi adalah:
a.
Transaksi penerangan (informing transaction)
b.
Transaksi
pengarahan (directing transaction)
c.
Transaksi pancingan (eliciting trasactions)
5.
Kineksi
Kinesik atau
gerakan, Bukanlah merupakan unsur kebahasaan tetapi turut berperan untuk
memperlancar jalannya komunikasi lisan tatap muka. Kineksi ini mencakup
aspek-aspek tertentu, prilaku komunikatif nonlokal antara partisipan dalam
suatu wacana lisan. Ilmu yang menelaah masalah kinesik disebut kinetic (kinetics).
C. Jenis Wacana Lisan
1.
Wacana
monolog (monologue discourse)
Adalah
wacana yang disampaikan oleh seorang diri tanpa melibatkan orang lain untuk
ikut berpartisipasi secara langsung. Wacana monolog bersifat searah dan
termasuk komunikasi tidak interaktif (noninteractive
communication). Wacana monolog terjadi seperti pada orasi ilmiah, khotbah,
dan penyampaian visi dan misi.
2.
Wacana
dialog (dialogue discourse)
Adalah
percakapan yang dilakukan oleh dua orang secara langsung. Wacana dialog
bersifat dua arah, dan masing-masing partisipan secara aktif ikut berperan
didalam komunikasi, sehingga disebut komunikasi interaktif (interactive communication).
Wacana dialog terjadi seperti pada peristiwa diskusi, musyawarah, pembicaraan
telepon, Tanya jawab, dan teks drama.
3.
Wacana
polilog
Adalah
pembicaraan atau percakapan yang melibatkan partisipan pembicaraan lebih dari
dua orang penutur. Partisipan yang terlibat dalam pembicaraan semuanya berperan
aktif dan langsung dalam komunikasi. Wacana polilog terjadi seperti pada
peristiwa musyawarah, diskusi, atau debat, dan teks drama.
D.
Contoh
dan Analisis Wacana Lisan
Ø Contoh:
Wacana Dialog Siaran Radio
Talk 1 :
Opening (musik pembuka)
Talk2
: Dari bumi hijau pandaan, 107,55
FM, membuka pagi dalam acara
soundwaves pagi
ini……
Talk 3 : Selamat pagi mbak Dini. Bagaimana?
Sudah siap mengisi acara
Soundwaves pagi ini
Talk 4 :
Sudah Mas Anton. Lagu apa yang akan kita pilih untuk membuka
acara soundwaves pagi ini?
Talk 5 : bagaimana kalau lagunya
Toto-Africa…OK…Star FM music
matters… Pendengar mari kita dengarkan
Africa dari album
TOTO IV……………….
Talk 6 : Hemn…bukan main…Mas Anton bisa ceritakan
sedikit tentang
lagu Africa ini?
Talk 7 : Lagu ini
diambil dari album Toto IV tahun 1982. Lagu Africa ini
termasuk satu. Di antara dua hit internasional yang
dihasilkan
album ini…….
Talk 9 : OK. Apa ada tips buat pendengar
kita pagi ini mbak Dini?
Talk 10 :
Oh…ya tentu ada mas Anton. Tips kita pagi ini adalah bahaya
mengemudi usai bekerja lembur.
Ø Analisis:
Wacana diatas merupakan contoh
wacana lisan berupa dialog. Dialog yang diambil adalah kegiatan siaran disalah
satu stasiun radio yang dibawakan oleh pembawa acaranya. Contohnya diatas
termasuk kedalam wacana lisan, dapat dilihat dari ciri-ciri yang telah
disebutkan sebelumnya. Ciri yang menunjukkan bahwa contoh diatas tergolong
wacana lisan yaitu partisipasi langsung. Dapat dilihat bahwa interaksi yang
terjadi pada dialog diatas merupakan secara langsung antara percakapan Anton
dan Dini, serta pendengar siaran tersebut. analisis lainnya adalah percakapan
ini tidak dapat diulang-ulang kembali terbukti ujaran yang terjadi tidak ada
yang diulang. Selanjutnya dialog tersebut melibatkan pembicara dan pendengar
tentunya pendengar harus mempunyai daya simak yang tinggi. Melalui analisis
tersebut dialog siaran radio diatas masuk kedalam wacana lisan karena terdapat
ciri-ciri yang telah disebutkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar