Minggu, 06 April 2014

cerpen ku


PEKALONGAN – JAKARTA
By. Riri Eka Jayanti

                  Malam ini adalah malam para kaum remaja yang sedang kasmaran, malam minggu. Banyak yang bilang bahwa malam minggu adalah malam yang digunakan untuk berdua dengan sang kekasih. Tapi hal itu tidak berlaku pada Lita seorang gadis remaja yang harus menjalani kisah cintanya dengan Yoga yang terhalang oleh jarak. Karena jarak antara Pekalongan-Jakarta sangatlah jauh, ketika malam minggu tiba mereka hanya bisa video call.
                  Yoga yang harus meneruskan kuliahnya di Jakarta sedangkan Lita menetap dan kuliah di Pekalongan, harus menerima jalan yang diberikan oleh Tuhan. Hari-harinya mereka hanya diwarnai canda tawa melalui Handphone. Sabtu pagi Lita menunggu kedatangan pesan dari Yoga. Tidak beberapa lama Handphone pun bergetar, dengan senyum Lita mulai membacanya.
“Pagi, Lita. Semoga hari ini semua
aktivitas mu lancar
dan Tuhan selalu menyertai mu”
Sebuah pesan singkat dari Yoga, bergegas Tasya membalas pesan itu.
“Terimakasih sayang, do’a ku juga selalu
menyertai mu. Hari ini aku ada janji sama teman2 ku,
jadi nanti aku gak bisa balas sms mu”
Tidak lama kemudian ada balasan sms dari Yoga, tanpa menunggu lama Lita langsung membukanya.
“Oke, selamat beraktivitas sayang”
                        Lita bergegas untuk pergi menemui teman-temannya. Tidak beberapa lama Lita sampai pada tempat tujuan. Lita, Wiki, Hany, dan Lova langsung pergi jalan-jalan di Mall yang berada dikotanya. “Ta, bagaimana kabar yang jauh disana ?” sindir Hany.
“Hmmm, , baik kox.” Lita menjawabnya dengan polos.
Lova pun langsung menyambar percakapan mereka berdua, “Emang kamu gak takut ta kalau disana cowok kamu punya gebetan lagi.”
“owh, kalau itu hak dia donk. Gak munafik kalau hubungan jarak jauh banyak godaannya. Yang penting aku percaya aja.” Lita jawab dengan pasti.
                  Usai berbelanja mereka segera menuju tempat makan, tapi belum sampai di Resto yang dituju ada seorang cowok memanggil Lita. “Ta, Lita. . . tunggu !”
Lita langsung menolehnya, dan sangat terkejut dia adalah Ikko tidak lain teman kuliah Lita.
“Kamu ta ko ?” jawab Lita kebingungan.
“Ta, Boleh gak aku minta waktunya. Nanti biar aku mengantar kamu pulang” bujuk Ikko pada Lita. Lita tidak langsung bersedia menjawabnya. Lita hanya terdiam menatap teman-temannya. Akhirnya Lova angkat berbicara “Ta, sudah kamu ikut aja. Toh kita udah selesai belanjanya.”
Tanpa dipikir panjang Lita akhirnya mengikuti kemauan Ikko.
                  Tibalah disebuah taman bunga tak jauh dari Mall yang dikunjungi Lita. Disebuah kursi meraka duduk berdua. Ikko bergegas untuk pergi membeli es krim dan segera kembali kehadapan Lita. “Ta, ini buat kamu.” Dengan senyuman Ikko menyodorkan es krim.
Lita membalas dengan senyuman dan ucapan terimakasih. Sedikit basa-basi Ikko mengajak Lita untuk berbincang, namun Lita hanya bisa tersenyum bingung.
Setelah sekitar lima belas menit mereka berbincang, Ikko pun mengutarakan persaannya kepada Lita. Semenjak Ikko mengebal Lita, dia mulai ada perasaan suka. Walaupun tahu bahwa Lita sudah memiliki kekasih. Mendengar pernyataan Ikko Lita hanya terdiam kaget. Getar HP pun terasa Lita segera untuk membukanya.
“Lita sekarang ada dimana ?”
Tanpa menghiraukan Ikko, Lita langsung lari untuk pergi dari hadapan Ikko.
                  Sesampainya dirumah Lita memikirkan perkataan Ikko tersebut. Lita segera membuka HP dan membalas sms dari Singgih.
“Maaf, Yoga aku baru sampai rumah”
“iya sayang. Kamu baik2 aja kan ?”
“Aku baik kok, mang knpa kamu tnya begitu ?”
“Aku khawatir sama kamu ta.”
Lita tersenyum dengan meteskan air mata, dia bahagia memiliki kekasih yang sangat pengertian.
Hari berganti hari Ikko tetap menunggu jawabban dari Lita. Akhirnya Lita Tidak bisa memendam rahasia ini terhadap Yoga. Lita menceritakan semua yang diperlakukan Ikko. Dalam keadaan itu Lita hanya bisa menjaga perasaannya untuk Yoga sampai dia kembali.
                  Kesetian Lita mulai tergoyah dengan perubahan sikap Yoga yang terkesan acuh. Perhatian yang dulu sering Yoga lontarkan sekarang mulai berkurang. Semenjak Yoga tahu bahwa Ikko menyukai Lita. Lita merasa terpojokkan dengan keadaan tersebut, namun Lita tetap bertahan dengan kestiaannya. Lita mencoba sms ke nomer HP Yoga, namun tidak pernah dapat jawaban.
Hingga suatu hari Lita Putus asa akan kesetiaannya. Lita menemui Ikko dibelakang kelasnya, bermaksud untuk menerima cinta Ikko. Namun ketika Lita ingin berbicara getar HP pun terasa.
“Lita sayang, maafin aku ya ?
Aku hanya mencintai mu tulus.
Lita bergegas meninggalkan Ikko tanpa ada pembicaraaan terlebih dahulu.
“Iya Yoga. Aku juga mencintai mu”
Begitulah balasan pesan dari Lita untuk Yoga.
                  Jam menunjukkan jam 06.00, Lita sengaja tidak memasang alarm karena hari itu Lita masuk kuliah siang. Tapi Handphone berbunyi pertanda ada pesan masuk ke nomer Lita. Lita segera membuka pesan tersebut dengan mata sayup. Seketika Lita terkejut membaca pesan singkat yang masuk.
“Pagi Lita, udah bangun belum.
Aku tunggu kamu distasiun sekarang ya ?”
Pengirim : Yoga
Tanggal : 12 Februari 2013
Waktu : 06.03
Jenis : SMS
Begitulah pesan yang dikirim oleh Yoga. Karena rasa penasarannya Lita akhirnya mencoba menelepon Yoga untuk memastikan kebenarannya. Dan Lita mendadakan meneteskan air mata bahagia. Lita bergegas untuk menenjemput Yoga distasiun.
Sesampainya distasiun Lita bertemu dengan Yoga. Tanpa menghiraukan keadaan sekitar Lita memeluk tubuh Yoga seerat mungkin. Kebahagian meliputi hati Lita, setelah 2 tahun menunggu dan setia akhirnya menemukan kebahagiaan untuk bertemu.

SUSUNAN ACARA


SUSUNAN ACARA
Judul acara                     : Batik Warisan Budaya
Hari dan Tanggal           : Kamis, 3 Oktober 2013
Waktu                            : 14.00 WIB
Tempat                           : Lapangan Jetayu

Assalamualaikum Wr.Wb
Kepada Walikota Pekalongan yang saya hormati,
Kepada wakil Walikota Pekalongan yang saya hormati,
Serta hadirin yang berbahagia dan saya cintai.
Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita curahkan, yang telah memberikan kesehatan rohani dan jasmani. Sehingga kita dapat berkumpul pada acara pembukaan batik guna memperingati hari Batik Nasional.
Sholawat dan salam juga selalu tercurahkan kepada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nanti syafaatnya dihari akhir.

Hadirin yang berbahagia,
Hari kamis tanggal 3 oktober 2013 pukul 14.00 WIB kita dapat berkumpul di lapangan Jetayu, pada acara pameran batik dengan judul Batik Warisan Budaya untuk memperingati hari batik nasional.
Untuk mempersingkat waktu saya akan membacakan susunan acara, sebagai berikut :
1.      Pembukaan
2.      Sambutan-sambutan
a.       Sambutan walikota
b.      Sambutan panitia penyelenggara
3.      Pembukaan acara pameran batik
4.      Do’a penutup
5.      Hiburan-hiburan

Hadirin yang terhormat,
Kita buka acara pembukaan pameran batik ini dengan bacaan Bismillah hirrohmanirrohim.
Terimakasih. . . .
Semoga acara ini dapat berjalan lancar hingga akhir. Amin
Acara yang kedua yaitu sambutan-sambutan.
Sambutan yang pertama akan disampaikan oleh Walikota Pekalongan.
Kepada yang terhormat Bapak Basyir Ahmad, kami persilahkan.
Terimakasih. . . semoga sambutan dari beliau dapat bermanfaat.
Sambutan yang kedua yaitu dari ketua panitia penyelengga acara pameran batik ini.
Kepada yang terhormat Bapak Waluyo, kami persilahkan.
Terimakasih atas sambutannya. . . .

Hadirin yang berbahagia,
Memasuki acara ketiga yaitu potong pita sebagai tanda acara pameran batik ini resmi dibuka. Kepada Bapak Basyir Ahmad, kami Persilahkan.
Terimakasih. . . dengan demikian acara pameran batik yang berjudul Batik Warisan Budaya resmi dibuka.
Acara yang keempat yaitu pembacaan do’a yang akan dibawakan Bapak Yusuf Farid.
Kepada yang terhormat Bapak Yusuf Farid, kami persilahkan.
Terimakasih. . .

Hadirin yang berbahagia,
Acara demi acara telah kita lalui, kini tiba pada acara yang terakhir yaitu acara yang telah kita tunggu-tunggu acara hiburan. Demikian rangkaian acara pembukaan pameran batik ini, untuk acara hiburan ini akan dibawakan oleh pembawa acara selanjutnya.
Terimakasih,
Apabila ada perkataan yang kurang berkenan dihati hadirin, saya mohon maaf. Akhirul kalam billahi Taufik wal hidayah.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

kompetensi kepribadian


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa mempunyai peran yang unik dalam kehidupan terlebih yang berkaitan dengan keberadaan dirinya di tempat dia tinggal. Lingkungan sekitar di tempat dia berada sering menilai hitam dan putih seseorang berdasar kan perilaku yang ditampilkannya baik secara individu maupun sosial. Demikian pula halnya dengan profesi guru masa kini dan masa lalu juga tentunya masa yang akan datang sering kali mendapat sorotan dari masyarakat ditempat guru berada.
Posisi kehidupan guru yang demikian itu tentunya akan mendapat penilaian yang beragam dari dunia sekitarnya sehinga di suatu masa guru begitu disanjung dan dipuja sementara di masalain guru di angap rendah dan di permasalahkan. Padahal guru bukan manusia super yang tidak lepas dari sisi kepribadiannya sebagai seorang manusia biasa yang punuh dengan keterbatasan.
Peran guru mendapat perhatian luas dari masyarakat, hal ini menurut didikasi yang tinggi dari orang orang berkecimpung di dunia keguruan.
Pendidikan yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran di sekolah dan masyarakat memerlukan kompetensi dalam arti luas yaitu standar kemampuan yang di perlukan untuk mengembangkan kualifikasi seseorang baik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam melandasi pelaksanaan tugasnya. Dengan demikian kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru dapat di terap dalam kehidupan sehari-hari.



B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian ?
2.      Bagaimana arti penting kompetensi kepribadian guru ?
3.      Bagaimana fungsi kompetensi kepribadian ?
4.      Bagaimana tujuan kepribadian yang dimiliki guru ?
5.      Apa saja jenis kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru ?
6.      Apa saja aspek-aspek kompetensi kepribadian guru ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Memahami pengertian serta arti penting kompetensi kepribadian guru.
2.      Mengetahui fungsi kompetensi kepribadian.
3.      Mengetahui tujuan kepribadian yang dimiliki guru.
4.      Mengetahui jenis dan aspek-aspek kepribadian guru.
















BAB II
PERMASALAHAN

Permasalahan yang akan dibahas adalah makalah ini yaitu tentang kompetensi kepribadian guru. Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan prilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Ruang lingkup dalam kompetensi kepribadian antara lain fungsi kompetensi kepribadian, tujuan kompetensi kepribadian, jenis kompetensi kepribadian, aspek kompetensi kepribadian serta arti penting kompetensi kepribadian yang dimilik oleh seorang guru. Pada fungsi kompetensi kepribadian yaitu seorang guru harus mampu menjadi panutan peserta didiknya. Sedangkan ada 10 tujuan kompetensi kepribadian yang harus dicapai oleh seorang guru.
Menjadi seorang guru yang dapat dicontoh seorang guru tentunya memiliki kepribadian yang arif, dewasa, stabil, berwibawa, aktif serta teladan bagi peserta didiknya. Hal tersebut merupakan jenis yang terdapat dikompetensi kepribadian guru. Kompetensi kepribadian guru juga mempunyai aspek-aspek yang harus dibahas. Jadi dalam makalah ini akan membahas permasalahan tentang kompetensi kepribadian guru.






BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan prilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari. Kompetensi kepribadian merupakan sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pribadi dengan segala karakteristik yang mendukung pelaksanaan tugas guru.
Pribadi guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi guru juga sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didik, termasuk mencontoh pribadi gurunya dalam membentuk pribadinya. Sangat di butuhkan oleh peserta didik dalam proses pembentukan pribadinya. Kompetensi kepribadian memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa pada umumnya.
Setiap guru di tuntut untuk memiliki kompetensi kepribadian yang memadai, bahkan kompetensi ini akan melandasi atau mejadi landasan bagi kompetensi-kompetensi lainnya. Dan yang paling penting adalah bagaimana dia menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi peserta didik. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.


B.     Arti Penting Kompetensi Kepribadian
Peserta didik mendambakan kepribadian gurunya, karena itu seorang guru harus berani tampil beda dan unggul agar bisa di tiru dan di teladani oleh peserta didiknya. Guru harus berani tampil beda karena dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tentang keagungan kepada peserta didiknya. Guru harus trampil dalam berkomunikasi dengan peserta didik disegala umur. Masalah kepribadian merupakan faktor yang menentukan terhadap keberhasilan melaksanakan tugas sebagai pendidik.
Kepribadian dapat menentukan apakah guru menjadi pendidik dan pembina yang baik ataukah akan menjadi perusak masadepan anak didik. Kepribadian adalah unsur yang menentukan keakraban hubungan guru dengan anak didik. Kepribadian guru akan tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam membina dan membimbing anak didik. Seorang guru yang sejati akan menjadikan dirinya sebagai bagian dari anak didik yang berusaha untuk memahami semua anak didik dan kata-katanya, memahami kesulitan dalam hal belajar dan masalah diluar belajar yang dapat menghambat aktifitas belajar anak didik.
Berkenaan dengan kepribadian hal ini memang menjadi salah satu kompetensi yang amat penting. Guru sering memperoleh peran menjadi panutan atau idola untuk salah satu atau beberapa aspek kepribadian, misalnya sopan santun, tekun dan rajin belajar, dan sebagainya. Itulah sebabnya sikap dan perilaku guru dalam kehidupan sehari-hari menjadi salah satu ukuran untuk menentukan bentuk keteladanan guru bagi anak didiknya.

C.    Fungsi Kompetensi Kepribadian
Guru harus menjadi contoh dan teladan, membangkitkan motif belajar siswa serta mendorong/memberikan motivasi dari belakang. Dalam arti sebagai seorang guru dituntut melalui sikap dan perbuatan menjadikan dirinya pola panutan dan ikutan orang-orang yang di pimpinnya. Dalam hal ini siswa-siswa di sekolahnya, juga sebagai seorang guru dituntut harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang dibimbingnya serta harus mampu mendorong orang-orang yang di asuhnya agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Hakikat guru pendidik adalah bahwa ia digugu dan ditiru.
Berdasarkan uraian diatas, fungsi kompetensi kepribadian guru adalah memberikan bimbingan dan suri teladan, secara bersama-sama mengembangkan kreativitas dan membangkitkan motif belajar serta dorongan untuk maju kepada anak didik.

D.    Tujuan Kepribadian
Kompetensi kepribadian yang perlu dimiliki guru antara lain sebagai berikut :
1.      Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam hal ini guru harus beragama dan taat dalam menjalankan ibadahnya.
Contoh: seorang guru laki-laki yang beragama islam pada hari jum’at melaksanakan ibadah sholat jum’at di tempat dia tinggal.
2.      Pecaya kepada diri sendiri
Guru memiliki kelebihan dibandingkan dengan yang lain, oleh karena itu di kembangkan rasa percaya pada diri sendiri tanggung jawab bahwa ia memiliki potensi besar dalam bidang keguruan  dan mampu untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi. Contoh: Seorang guru yang telah mengikuti penataan tentang metode CBSA berani untuk menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
3.      Tenggang rasa dan toleran
Guru senantiasa berharap dengan komunitas yang berbeda dan berbagai keunikan dari peserta didik dan masyarakat, maka guru perlu mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam menyikapi perbedaan yang ditemu nya dalam kegiatan belajar mengajar dengan peserta didik maupun masyarakat.
Contoh: Dalam situasi belejar mengajar di kelas guru mengembangkan metode diskusi dalam mata pelajaran tertentu dan memberikan kesempatan kepada murid untuk menyampaikan pendapat yang berbeda.
4.      Bersikap terbuka dan demokratis
Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menumbuh kembangkan budaya berpikir kritis dimasyarakat, selalu menerima dalam perbedaan pendapat. Maka dituntut seseorang guru untuk bersikap demokratis dalam mengeluarkan dan menerima gagasan-gagasan mengenai permasalahan yang ada disekitar sehingga guru menjadi terbuka dan tidak menutup diri dari hal-hal yang berada diluar dirinya.
Contoh: Seorang guru berperan sebagai moderator dalam acara diskusi.
5.      Sabar dalam menjalani profesi keguruannya
Menjadi guru yang baik tidak semudah membalik telapak tanggan, hal ini menuntut kesabaran dalam mencapainya. Contoh: Seorang guru memberikan materi pelajaran IPA kepada murid di kelas melalui kegiatan tatap muka,membimbing murid untuk melakukan percobaan laboratorium.
6.      Menggembangkan diri bagi kemajuan profesional
Guru mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan pembaharuan, baik dalam bidang  profesinya maupun dalam spesialisasinya. Contoh: Dalam bidang teknologi informasi seseorang guru masih merasa kurang dalam memperoleh tambahan pengetahuan.
7.      Memahami tujuan pendidikan
Guru mampu menghayati tujuan-tujuan pendidikan baik secara nasional, kelembagaan, kurikuler sampai tujuan mata pelajaran yang diberikan nya. Contoh: Sebagai seorang guru harus mengetahui tujuan pendidikan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional.
8.      Mampu menjalin hubungan insani
Kemampuan guru untuk dapat berhubungan dengan orang lain atas dasar saling menghormati antar suatu dengan yang lainnya. Contoh : Seseorang guru menjalin kemitraan dengan rekan guru lain tanpa memandang perbedaan suku maupun agama.
9.      Memahami kelebihan dan kekurangan diri
Kemampuan untuk memahami berbagai aspek dirinya baik yang positif maupun negatif. Contoh: Seorang guru merasa kurang mampu untuk dapat bekerja dan belajar tanpa bantuan orang lain.
10.  Kreatif  dan inovatif  dalam bekerja
Guru mampu melakukan perubahan-perubahan dalam mengembangkan profesinya sebagai inofator dan creator.
Contoh: Seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran dikelas tidak terpaku pada suatu metode saja.

E.     Jenis Kompetensi Guru
1.      Kepribadian yang mantap dan setabil.
Yaitu bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki konsestensi dalam bertindak sesuai dangan norma .
2.      Kepribadian yang dewasa.
Yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidikan dan memiliki etos kerja yang tinggi sebagai guru.
3.      Kepribadain yang aktif.
Adalah menampilkan tindakan disarankan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat serta menunjukan keterbukaan dalam pikiran dan bertindak.
4.      Kepribadian yang berwibawa.
Memliki perilaku yang berpenggaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki prilaku yang disegani.
5.      Berahlak mulia dan dapat menjadi teladan.
Yaitu bertindak sesuai dengan norma religius iman dan taqwa, jujur, ikhlas, dan suka menolong serta memiliki prilaku yang dapat dicontoh atau diteladani peserta didik.
F.     Aspek – Aspek Kompetensi Kepribadian
1.      Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
2.      Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3.      Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
4.      Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
5.      Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
6.      Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya.
7.      Pemahaman penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang di anut oleh seorang guru.
8.      Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya.
9.      Memiliki kepribadian yang arif, yang ditunjukkan dengan tindakan yang bermanfaat bagi peserta didik, sekolah dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.









BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan prilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari. Kompetensi kepribadian merupakan sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pribadi dengan segala karakteristik yang mendukung pelaksanaan tugas guru. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Guru sering memperoleh peran menjadi panutan atau idola untuk salah satu atau beberapa aspek kepribadian, misalnya sopan santun, tekun dan rajin belajar, dan sebagainya. Itulah sebabnya sikap dan perilaku guru dalam kehidupan sehari-hari menjadi salah satu ukuran untuk menentukan bentuk keteladanan guru bagi anak didiknya.

B.     Saran
Adapun saran – saran yang dapat diberikan dari makalah ini kepada para pembaca adalah:
1.      Kompetesi kepribadian yang dimiliki seorang guru sangat berperan dalam kemajuan peserta didik.
2.      Seorang guru menjadi panutan di dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
3.      Pengembangan kompetensi pribadi sangat berperan penting yang harus dimiliki seorang guru.



DAFTAR PUSTAKA

Hardiyanto, Fahrudin Eko. 2013. Etos Guru Profetik. Semarang: Cipta Prima Nusantara