BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa mempunyai peran yang unik dalam
kehidupan terlebih yang berkaitan dengan keberadaan dirinya di tempat dia
tinggal. Lingkungan sekitar di tempat dia berada sering menilai hitam dan putih
seseorang berdasar kan perilaku yang ditampilkannya baik secara individu maupun
sosial. Demikian pula halnya dengan profesi guru masa kini dan masa lalu juga
tentunya masa yang akan datang sering kali mendapat sorotan dari masyarakat
ditempat guru berada.
Posisi
kehidupan guru yang demikian itu tentunya akan mendapat penilaian yang beragam
dari dunia sekitarnya sehinga di suatu masa guru begitu disanjung dan dipuja
sementara di masalain guru di angap rendah dan di permasalahkan. Padahal guru
bukan manusia super yang tidak lepas dari sisi kepribadiannya sebagai seorang
manusia biasa yang punuh dengan keterbatasan.
Peran
guru mendapat perhatian luas dari masyarakat, hal ini menurut didikasi yang
tinggi dari orang orang berkecimpung di dunia keguruan.
Pendidikan yang dilaksanakan oleh
guru dalam proses pembelajaran di sekolah dan masyarakat memerlukan kompetensi
dalam arti luas yaitu standar kemampuan yang di perlukan untuk mengembangkan
kualifikasi seseorang baik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam melandasi
pelaksanaan tugasnya. Dengan demikian kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh
guru dapat di terap dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian ?
2. Bagaimana
arti penting kompetensi kepribadian guru ?
3. Bagaimana
fungsi kompetensi kepribadian ?
4. Bagaimana
tujuan kepribadian yang dimiliki guru ?
5. Apa
saja jenis kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru ?
6. Apa
saja aspek-aspek kompetensi kepribadian guru ?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Memahami
pengertian serta arti penting kompetensi kepribadian guru.
2. Mengetahui
fungsi kompetensi kepribadian.
3. Mengetahui
tujuan kepribadian yang dimiliki guru.
4. Mengetahui
jenis dan aspek-aspek kepribadian guru.
BAB
II
PERMASALAHAN
Permasalahan yang akan
dibahas adalah makalah ini yaitu tentang kompetensi kepribadian guru.
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi
yang berkaitan dengan prilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus
memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari. Kompetensi
kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,
dan berakhlak mulia.
Ruang lingkup dalam kompetensi kepribadian antara lain
fungsi kompetensi kepribadian, tujuan kompetensi kepribadian, jenis kompetensi
kepribadian, aspek kompetensi kepribadian serta arti penting kompetensi
kepribadian yang dimilik oleh seorang guru. Pada fungsi kompetensi kepribadian
yaitu seorang guru harus mampu menjadi panutan peserta didiknya. Sedangkan ada
10 tujuan kompetensi kepribadian yang harus dicapai oleh seorang guru.
Menjadi seorang guru yang dapat dicontoh seorang guru
tentunya memiliki kepribadian yang arif, dewasa, stabil, berwibawa, aktif serta
teladan bagi peserta didiknya. Hal tersebut merupakan jenis yang terdapat
dikompetensi kepribadian guru. Kompetensi kepribadian guru juga mempunyai
aspek-aspek yang harus dibahas. Jadi dalam makalah ini akan membahas
permasalahan tentang kompetensi kepribadian guru.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi
kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan prilaku pribadi guru itu
sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku
sehari-hari. Kompetensi kepribadian merupakan sejumlah kompetensi yang
berhubungan dengan kemampuan pribadi dengan segala karakteristik yang mendukung
pelaksanaan tugas guru.
Pribadi
guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan,
khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi guru juga sangat berperan dalam
membentuk pribadi peserta didik, termasuk mencontoh pribadi gurunya dalam
membentuk pribadinya. Sangat di butuhkan oleh peserta didik dalam proses
pembentukan pribadinya. Kompetensi kepribadian memiliki peran dan fungsi yang
sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan
mengembangkan sumber daya manusia serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara,
dan bangsa pada umumnya.
Setiap
guru di tuntut untuk memiliki kompetensi kepribadian yang memadai, bahkan
kompetensi ini akan melandasi atau mejadi landasan bagi kompetensi-kompetensi
lainnya. Dan yang paling penting adalah bagaimana dia menjadikan pembelajaran
sebagai ajang pembentukan kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi peserta
didik. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
B.
Arti Penting Kompetensi Kepribadian
Peserta
didik mendambakan kepribadian gurunya, karena itu seorang guru harus berani
tampil beda dan unggul agar bisa di tiru dan di teladani oleh peserta didiknya.
Guru harus berani tampil beda karena dituntut untuk memberikan dan memelihara
pandangan tentang keagungan kepada peserta didiknya. Guru harus trampil dalam
berkomunikasi dengan peserta didik disegala umur. Masalah kepribadian merupakan
faktor yang menentukan terhadap keberhasilan melaksanakan tugas sebagai
pendidik.
Kepribadian
dapat menentukan apakah guru menjadi pendidik dan pembina yang baik ataukah
akan menjadi perusak masadepan anak didik. Kepribadian adalah unsur yang
menentukan keakraban hubungan guru dengan anak didik. Kepribadian guru akan
tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam membina dan membimbing anak didik.
Seorang guru yang sejati akan menjadikan dirinya sebagai bagian dari anak didik
yang berusaha untuk memahami semua anak didik dan kata-katanya, memahami
kesulitan dalam hal belajar dan masalah diluar belajar yang dapat menghambat
aktifitas belajar anak didik.
Berkenaan
dengan kepribadian hal ini memang menjadi salah satu kompetensi yang amat
penting. Guru sering memperoleh peran menjadi panutan atau idola untuk salah
satu atau beberapa aspek kepribadian, misalnya sopan santun, tekun dan rajin
belajar, dan sebagainya. Itulah sebabnya sikap dan perilaku guru dalam
kehidupan sehari-hari menjadi salah satu ukuran untuk menentukan bentuk
keteladanan guru bagi anak didiknya.
C.
Fungsi Kompetensi Kepribadian
Guru
harus menjadi contoh dan teladan, membangkitkan motif belajar siswa serta
mendorong/memberikan motivasi dari belakang. Dalam arti sebagai seorang guru
dituntut melalui sikap dan perbuatan menjadikan dirinya pola panutan dan ikutan
orang-orang yang di pimpinnya. Dalam hal ini siswa-siswa di sekolahnya, juga
sebagai seorang guru dituntut harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa
dan berkreasi pada orang-orang yang dibimbingnya serta harus mampu mendorong
orang-orang yang di asuhnya agar berani berjalan di depan dan sanggup
bertanggung jawab.
Hakikat
guru pendidik adalah bahwa ia digugu dan ditiru.
Berdasarkan uraian diatas, fungsi kompetensi kepribadian guru adalah memberikan
bimbingan dan suri teladan, secara bersama-sama mengembangkan kreativitas dan
membangkitkan motif belajar serta dorongan untuk maju kepada anak didik.
D.
Tujuan Kepribadian
Kompetensi kepribadian yang perlu
dimiliki guru antara lain sebagai berikut :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Dalam hal ini guru harus beragama
dan taat dalam menjalankan ibadahnya.
Contoh: seorang guru laki-laki yang
beragama islam pada hari jum’at melaksanakan ibadah sholat jum’at di tempat dia
tinggal.
2. Pecaya kepada diri sendiri
Guru memiliki kelebihan dibandingkan
dengan yang lain, oleh karena itu di kembangkan rasa percaya pada diri sendiri
tanggung jawab bahwa ia memiliki potensi besar dalam bidang keguruan dan
mampu untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi. Contoh: Seorang
guru yang telah mengikuti penataan tentang metode CBSA berani untuk menerapkannya
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
3. Tenggang rasa dan toleran
Guru senantiasa berharap dengan komunitas
yang berbeda dan berbagai keunikan dari peserta didik dan masyarakat, maka guru
perlu mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam menyikapi perbedaan
yang ditemu nya dalam kegiatan belajar mengajar dengan peserta didik maupun
masyarakat.
Contoh: Dalam situasi belejar
mengajar di kelas guru mengembangkan metode diskusi dalam mata pelajaran
tertentu dan memberikan kesempatan kepada murid untuk menyampaikan pendapat
yang berbeda.
4. Bersikap terbuka dan demokratis
Guru diharapkan dapat menjadi
fasilitator dalam menumbuh kembangkan budaya berpikir kritis dimasyarakat, selalu
menerima dalam perbedaan pendapat. Maka dituntut seseorang guru untuk bersikap
demokratis dalam mengeluarkan dan menerima gagasan-gagasan mengenai permasalahan
yang ada disekitar sehingga guru menjadi terbuka dan tidak menutup diri dari
hal-hal yang berada diluar dirinya.
Contoh: Seorang guru berperan
sebagai moderator dalam acara diskusi.
5. Sabar dalam menjalani profesi
keguruannya
Menjadi guru yang baik tidak semudah
membalik telapak tanggan, hal ini menuntut kesabaran dalam mencapainya. Contoh:
Seorang guru memberikan materi pelajaran IPA kepada murid di kelas melalui
kegiatan tatap muka,membimbing murid untuk melakukan percobaan laboratorium.
6. Menggembangkan diri bagi kemajuan
profesional
Guru mampu mengembangkan dirinya
sesuai dengan pembaharuan, baik dalam bidang profesinya maupun dalam
spesialisasinya. Contoh: Dalam bidang teknologi informasi seseorang guru masih
merasa kurang dalam memperoleh tambahan pengetahuan.
7. Memahami tujuan pendidikan
Guru mampu menghayati tujuan-tujuan
pendidikan baik secara nasional, kelembagaan, kurikuler sampai tujuan mata
pelajaran yang diberikan nya. Contoh: Sebagai seorang guru harus mengetahui
tujuan pendidikan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional.
8. Mampu menjalin hubungan insani
Kemampuan guru untuk dapat
berhubungan dengan orang lain atas dasar saling menghormati antar suatu dengan
yang lainnya. Contoh : Seseorang guru menjalin kemitraan dengan rekan guru lain
tanpa memandang perbedaan suku maupun agama.
9. Memahami kelebihan dan kekurangan
diri
Kemampuan untuk memahami berbagai
aspek dirinya baik yang positif maupun negatif. Contoh: Seorang guru merasa
kurang mampu untuk dapat bekerja dan belajar tanpa bantuan orang lain.
10. Kreatif dan inovatif
dalam bekerja
Guru mampu melakukan
perubahan-perubahan dalam mengembangkan profesinya sebagai inofator dan creator.
Contoh: Seorang guru dalam
menyampaikan materi pelajaran dikelas tidak terpaku pada suatu metode saja.
E.
Jenis Kompetensi Guru
1. Kepribadian yang mantap dan setabil.
Yaitu bertindak sesuai dengan norma
sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki konsestensi dalam bertindak sesuai
dangan norma .
2. Kepribadian yang dewasa.
Yaitu menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidikan dan memiliki etos kerja yang tinggi sebagai guru.
3. Kepribadain yang aktif.
Adalah menampilkan tindakan
disarankan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat serta
menunjukan keterbukaan dalam pikiran dan bertindak.
4. Kepribadian yang berwibawa.
Memliki perilaku yang berpenggaruh
positif terhadap peserta didik dan memiliki prilaku yang disegani.
5. Berahlak mulia dan dapat menjadi
teladan.
Yaitu bertindak sesuai dengan norma
religius iman dan taqwa, jujur, ikhlas, dan suka menolong serta memiliki
prilaku yang dapat dicontoh atau diteladani peserta didik.
F.
Aspek – Aspek Kompetensi Kepribadian
1. Bertindak sesuai dengan norma agama,
hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi
yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi
yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
4. Menunjukan etos kerja, tanggung
jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi
guru.
6. Penampilan sikap yang positif
terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan terhadap keseluruhan situasi
pendidikan beserta unsur-unsurnya.
7. Pemahaman penghayatan dan penampilan
nilai-nilai yang di anut oleh seorang guru.
8. Penampilan upaya untuk menjadikan
dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya.
9. Memiliki kepribadian yang arif, yang
ditunjukkan dengan tindakan yang bermanfaat bagi peserta didik, sekolah dan
masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kompetensi
kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan prilaku pribadi guru itu
sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam
perilaku sehari-hari. Kompetensi kepribadian merupakan sejumlah kompetensi yang
berhubungan dengan kemampuan pribadi dengan segala karakteristik yang mendukung
pelaksanaan tugas guru. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal
yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Guru
sering memperoleh peran menjadi panutan atau idola untuk salah satu atau
beberapa aspek kepribadian, misalnya sopan santun, tekun dan rajin belajar, dan
sebagainya. Itulah sebabnya sikap dan perilaku guru dalam kehidupan sehari-hari
menjadi salah satu ukuran untuk menentukan bentuk keteladanan guru bagi anak
didiknya.
B.
Saran
Adapun saran – saran yang dapat
diberikan dari makalah ini kepada para pembaca adalah:
1. Kompetesi kepribadian yang dimiliki
seorang guru sangat berperan dalam kemajuan peserta didik.
2. Seorang guru menjadi panutan di
dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
3. Pengembangan kompetensi pribadi
sangat berperan penting yang harus dimiliki seorang guru.
DAFTAR PUSTAKA
Hardiyanto,
Fahrudin Eko. 2013. Etos Guru Profetik.
Semarang: Cipta Prima Nusantara