Minggu, 06 April 2014

cerpen ku


PEKALONGAN – JAKARTA
By. Riri Eka Jayanti

                  Malam ini adalah malam para kaum remaja yang sedang kasmaran, malam minggu. Banyak yang bilang bahwa malam minggu adalah malam yang digunakan untuk berdua dengan sang kekasih. Tapi hal itu tidak berlaku pada Lita seorang gadis remaja yang harus menjalani kisah cintanya dengan Yoga yang terhalang oleh jarak. Karena jarak antara Pekalongan-Jakarta sangatlah jauh, ketika malam minggu tiba mereka hanya bisa video call.
                  Yoga yang harus meneruskan kuliahnya di Jakarta sedangkan Lita menetap dan kuliah di Pekalongan, harus menerima jalan yang diberikan oleh Tuhan. Hari-harinya mereka hanya diwarnai canda tawa melalui Handphone. Sabtu pagi Lita menunggu kedatangan pesan dari Yoga. Tidak beberapa lama Handphone pun bergetar, dengan senyum Lita mulai membacanya.
“Pagi, Lita. Semoga hari ini semua
aktivitas mu lancar
dan Tuhan selalu menyertai mu”
Sebuah pesan singkat dari Yoga, bergegas Tasya membalas pesan itu.
“Terimakasih sayang, do’a ku juga selalu
menyertai mu. Hari ini aku ada janji sama teman2 ku,
jadi nanti aku gak bisa balas sms mu”
Tidak lama kemudian ada balasan sms dari Yoga, tanpa menunggu lama Lita langsung membukanya.
“Oke, selamat beraktivitas sayang”
                        Lita bergegas untuk pergi menemui teman-temannya. Tidak beberapa lama Lita sampai pada tempat tujuan. Lita, Wiki, Hany, dan Lova langsung pergi jalan-jalan di Mall yang berada dikotanya. “Ta, bagaimana kabar yang jauh disana ?” sindir Hany.
“Hmmm, , baik kox.” Lita menjawabnya dengan polos.
Lova pun langsung menyambar percakapan mereka berdua, “Emang kamu gak takut ta kalau disana cowok kamu punya gebetan lagi.”
“owh, kalau itu hak dia donk. Gak munafik kalau hubungan jarak jauh banyak godaannya. Yang penting aku percaya aja.” Lita jawab dengan pasti.
                  Usai berbelanja mereka segera menuju tempat makan, tapi belum sampai di Resto yang dituju ada seorang cowok memanggil Lita. “Ta, Lita. . . tunggu !”
Lita langsung menolehnya, dan sangat terkejut dia adalah Ikko tidak lain teman kuliah Lita.
“Kamu ta ko ?” jawab Lita kebingungan.
“Ta, Boleh gak aku minta waktunya. Nanti biar aku mengantar kamu pulang” bujuk Ikko pada Lita. Lita tidak langsung bersedia menjawabnya. Lita hanya terdiam menatap teman-temannya. Akhirnya Lova angkat berbicara “Ta, sudah kamu ikut aja. Toh kita udah selesai belanjanya.”
Tanpa dipikir panjang Lita akhirnya mengikuti kemauan Ikko.
                  Tibalah disebuah taman bunga tak jauh dari Mall yang dikunjungi Lita. Disebuah kursi meraka duduk berdua. Ikko bergegas untuk pergi membeli es krim dan segera kembali kehadapan Lita. “Ta, ini buat kamu.” Dengan senyuman Ikko menyodorkan es krim.
Lita membalas dengan senyuman dan ucapan terimakasih. Sedikit basa-basi Ikko mengajak Lita untuk berbincang, namun Lita hanya bisa tersenyum bingung.
Setelah sekitar lima belas menit mereka berbincang, Ikko pun mengutarakan persaannya kepada Lita. Semenjak Ikko mengebal Lita, dia mulai ada perasaan suka. Walaupun tahu bahwa Lita sudah memiliki kekasih. Mendengar pernyataan Ikko Lita hanya terdiam kaget. Getar HP pun terasa Lita segera untuk membukanya.
“Lita sekarang ada dimana ?”
Tanpa menghiraukan Ikko, Lita langsung lari untuk pergi dari hadapan Ikko.
                  Sesampainya dirumah Lita memikirkan perkataan Ikko tersebut. Lita segera membuka HP dan membalas sms dari Singgih.
“Maaf, Yoga aku baru sampai rumah”
“iya sayang. Kamu baik2 aja kan ?”
“Aku baik kok, mang knpa kamu tnya begitu ?”
“Aku khawatir sama kamu ta.”
Lita tersenyum dengan meteskan air mata, dia bahagia memiliki kekasih yang sangat pengertian.
Hari berganti hari Ikko tetap menunggu jawabban dari Lita. Akhirnya Lita Tidak bisa memendam rahasia ini terhadap Yoga. Lita menceritakan semua yang diperlakukan Ikko. Dalam keadaan itu Lita hanya bisa menjaga perasaannya untuk Yoga sampai dia kembali.
                  Kesetian Lita mulai tergoyah dengan perubahan sikap Yoga yang terkesan acuh. Perhatian yang dulu sering Yoga lontarkan sekarang mulai berkurang. Semenjak Yoga tahu bahwa Ikko menyukai Lita. Lita merasa terpojokkan dengan keadaan tersebut, namun Lita tetap bertahan dengan kestiaannya. Lita mencoba sms ke nomer HP Yoga, namun tidak pernah dapat jawaban.
Hingga suatu hari Lita Putus asa akan kesetiaannya. Lita menemui Ikko dibelakang kelasnya, bermaksud untuk menerima cinta Ikko. Namun ketika Lita ingin berbicara getar HP pun terasa.
“Lita sayang, maafin aku ya ?
Aku hanya mencintai mu tulus.
Lita bergegas meninggalkan Ikko tanpa ada pembicaraaan terlebih dahulu.
“Iya Yoga. Aku juga mencintai mu”
Begitulah balasan pesan dari Lita untuk Yoga.
                  Jam menunjukkan jam 06.00, Lita sengaja tidak memasang alarm karena hari itu Lita masuk kuliah siang. Tapi Handphone berbunyi pertanda ada pesan masuk ke nomer Lita. Lita segera membuka pesan tersebut dengan mata sayup. Seketika Lita terkejut membaca pesan singkat yang masuk.
“Pagi Lita, udah bangun belum.
Aku tunggu kamu distasiun sekarang ya ?”
Pengirim : Yoga
Tanggal : 12 Februari 2013
Waktu : 06.03
Jenis : SMS
Begitulah pesan yang dikirim oleh Yoga. Karena rasa penasarannya Lita akhirnya mencoba menelepon Yoga untuk memastikan kebenarannya. Dan Lita mendadakan meneteskan air mata bahagia. Lita bergegas untuk menenjemput Yoga distasiun.
Sesampainya distasiun Lita bertemu dengan Yoga. Tanpa menghiraukan keadaan sekitar Lita memeluk tubuh Yoga seerat mungkin. Kebahagian meliputi hati Lita, setelah 2 tahun menunggu dan setia akhirnya menemukan kebahagiaan untuk bertemu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar