ANEKA SITUASI PELIBAT MENYIMAK
A. DEFINISI
MENYIMAK
Menurut
Tarigan mennyimak adalah proses mendengarkan lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau
pesan yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
B. DEFINISI
SITUASI PELIBAT MENYIMAK
Keadaan
yang terdapat dalam kegiatan atau ketrampilan menyimak yang melibatkan
pembicara serta
penyimak. Dalam ketrampilan menyimak ini ada beberapa aneka situasi pelibat
menyimak, antaranya :
1.
Menyimak dalam kehidupan dan kurikulum
2.
Petunjuk, keterangan dan pengumuman
3.
Percakapan dan diskusi
4.
Laporan
5.
Radio, televisi, rekaman dan telepon
C.
ANEKA SITUASI PELIBAT MENYIMAK
Ada beberapa
macam aneka situasi pelibat menyimak, diantaranya :
1.
Menyimak dalam kehidupan dan kurikulum
Diakui
atau tidak, kegiatan menyimak adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam
segala aspek, baik itu dalam kurikulum atau bahkan pada kehidupan sehari –
hari.
Dalam
tata kurikulum sekolah, hal ini cukup jelas bahwa menyimak adalah kebutuhan
primer yang tidak bias dinegosiasi. Misalanya peserta didik yang dituntut untuk
bisa memcahkan masalah setelah penyampaian materi dari gurunya. Untuk itu,
siswa membutuhkan pemahaman yaitu dengan kegiatan menyimak atau membaca.
1.
|
Sedangkan dalam kehidupan sehari
– hari, menyimak juga merupakan hal penting. Modernisasi menurut seseorang
untuk senantiasa sigap atau akselerasi dalam bertindak atas informasi yang
diterimanya supaya mereka bisa bertahan hidup ditengah jaman yang semakin maju.
Penelitian mengenai menyimak
dalam kehidupan atua dalaam kurikulim sekolah dapat dikatakan masih sangat
langka. Baru pada tahun 1929, Paul T. Rankin dari Detroit Public Schools,
menyelesaikan sebuah survey mengenai penggunaan waktu dalam keempat
ketrampialan bahasa. Dan menunjukkan hasil sebagia berikut :
·
Menulis : 9%
·
Membaca :
16 %
·
Berbicara : 30 %
·
Menyimak : 45 %
Prof. Roberto Carlsen dari
University of Colorado bersama Prof. Brown pada tahun 1951 menyelesaikan suatu
tes tentang pemahaman menyimak yang akan dipergunakan diseluruh Amerika
Serikat. Dari hasil tes tersebut dapat diketahui menyiamak yang jelek ( poor
listeners) :
a.
Mereka yang terlalu banyak mencatat
secara terperinci
Meraka yang terlalu terlibat seluk
beluk mekanisme kegiatan kerangka kuliah hingga lupa akan bagian – bagiannya.
Atau mereka menyadari bahwa menyimaknya jelek singga membuat catatan untuk
menyenangkan hati.
b.
Mereka yang tidak sanggup mengatasi
gangguan – gangguan
Didalam kegiatan menyimak tentunya ada
gangguan – gangguan yang akan mempengaruhi jalannya kegiatan menyimak. Gangguan
tersebut seperti, bunyi berisik, gemuruh atau teman yang jail.
c.
Mereka yang berjiwa argumentatif
Ketika
mereka mendengarkan pembicara sedang menyampaikan materi, para poor listeners
tidak konsentrasi untuk menyimak, tetapi malah sibuk dengan mencari argumentasi
pembicara.
2.
|
d.
Mereka yang berpura – pura menarik
perhatian
Tindakan ini biasanya dilakukan oleh
mahasiswa atau penyimak lain yang berpura – pura menyimak dengan duduk tenang,
memperhatikan dosen atau pembicara denagn semata – mata untuk menarik
perhatian. Tetapi para poor listeners tidak memahami apa yang sedang
dibicarakan.
e.
Mereka yang kurang perhatian dalam
materi yang disampaikan
Kurangnya minat mendalami materi
menjadi kendala dalam proses kegiatan menyimak
Adapun cara mengembangkan ketrampilan
menyimak :
a.
Latihan terpimpin
b.
Menjauhi faktor – faktor penyebab
penyimak jelek
c.
Meningkatkan atau memperkaya kosa kata
d.
Meningkatkan pengenalan kata yang baik
didengar telinga
2.
Petunjuk, keterangan dan pengumuman
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia ada istilah yang mendefinisikan tentang petunjuk,
keterangan, dan pengumuman.
Petunjuk adalah
suatu penjelasan tentang sesuatu yang harus diikuti untuk dapat mengerjakan
sesuatu atau sebagai salah satu bahan pertimbangan.
Keterangan adalah
uraian untuk memperjelas sesuatu sehingga seseorang dapat pemahaman yang lebih
optiamal dari informasi tersebut.
Pengumuman adalah
suatu pemberitahuan baik melalui tulisan maupun lisan.
Untuk menjamin berlangsungnya
kegiatan menyimak yang efektif, efisien serta atentif, setidaknya guru harus
mengetahui bagaimana cara menyampaikan yang baik. Sehingga siswa juga dapat
memahami isi materi secara menyeluruh.
Contoh menyimak
petunjuk, keterangan dan pengumuman :
a.
Setelah periksa, seorang pasien
menyimak dengan seksama petunjuk dari dokter.
b.
Dengan antusias, para mahasiswa program
study Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tentang materi mata kuliah
menyimak.
c.
Ujian Nasional telah usai, kini tiba
saatnya para siswa yang didampingi orang tuanya menyimak pengumuman kelulusan.
3.
|
3.
Percakapan dan Diskusi
Percakapan atau konversi
merupakan aktivitas yang paling umum diantara tipe – tipe komunikasi lisan yang
jelas, menuntut banyak kegiatan menyimak. Sedangkan diskusi berpusat pada satu
topik dan berusaha terus maju dalam cara yang teratur menuju satu titik keputusan.
Dalam berbicara, mereka perlu
diajar untuk membantu para
Penyimak mereka
sendiri dengan cara dengan memilih topik pembicaraan yang menarik bagi para
rekan mereka merasa tanggungjawab penuh untuk turut mengambil bagiak dan
menarik serta kedalamnya seorang pendatang baru atau anak yang sanagat pemalu,
menghindarai atau mengubah suatu objek terlalu bersifat pribadi ataupun yang
dapat memalukan seorang orang anggota kelompok itu. Pengetahuan – pengetahuan
yang sedemikian rupa timbul dan diperoleh dalam kaitannya dengan suatu masa,
memperlihatkan serta menceritakan makna yang sebernarnya, denagn konversasi
para siswa selama kegiatan – kegiatan kelompok kecil dan komite serta pembicara
informal, pembicara tidak resmi pada waktu istirahat. Bimbingan sang guru
biasanya bersifat incidental saja, dan kerap kali bersifat individual, sambil
secara rendah hati dia mengomentari masalah – masalah kesopansantunan dan
keefektifan.
Disamping kegiatan telah
disebutkan tadi, disekolah dan diluar sekolah, anak – anak sering ikut
berpartisipasi dalam diskusi berbeda dengan konversasi yang mungkin melantur
kesana kemari, diskusi ini berpusat pada satu topik tunggal dan haruslah terus
maju dalam suatu cara yang teratur menuju satu titik keputusan.
Percakapan dan diskusi menempa
kita menjadi masyarakat yang aktif, reseptif, responsife serta atentif, terbuka
menerima pendapat dan pendirian orang lain, bahkan kritik dan cacian mereka.
4.
|
4.
Laporan
Bagi anak-anak yang menduduki kelas-kelas
yang lebih tinggi, laporan merupakan suatu tugas dan tanggung jawab penting.
Bahkan anak taman kanak-kanak pun dapat melaporkab pengalaman-pengalaman
pertamanya, seperti tamasya di hari Minggu ataupun mengenai anak kucingnya yang
baru lahir, kedatangan pamannya dari dari kampong membawa anyak buah-buahan.
Selama penyajian suatu laporan, para penyimak haruslah mengikuti rencana
organisasi sang pembicara, pilihan serta urutan ide-idenya, harus berusaha
menyaring informasi yang melengkapi informasi yang telah ada dalam fikiran dan
harus dapat mengevaluasi keotentikan atau kebenaran hal-hal yang dikatakan oleh
sang pelopor. Laporan-laporan memang diperlukan bila kelompok-kelompok kecil
ikut serta bekerja dalam panitia yang
ada hubungannya dengan suatu kegiatan kelas; bila seorang individu mengamati
atau membaca untuk mempelajari jawaban
bagi suatu pertanyaan yang timbul dalam suatu kegiatan belajar, atau bila dia
mengadakan suatu percobaan.
Dari masa
taman kanak-kanak sampai kelas-kelas yang lebih tinggi, banyak sekali
kesempatan timbul bila seorang anak menyimak cerita, baik cerita yang
dituturkan kepadanya ataupun yang dibacanya
dengan suara yang nyaring. Sang guru atau teman-teman sekelas dapat membacakannya
dari buku-buku, mereka dapat menceritakan kisah-kisah, ataupun menceritakan
serta menghubungkan dongeng-dongeng berdasarkan
pengaaman pribadi. Mereka pun dapat pula bersama-sama menulis kreatif,
memberi response dengan sepenuh hati,
mengikuti pengembangan alur atau isi cerita, membayangkan atau mengimajinasikan
gerak lakon yang disorot, yang dipotret dan menafsirkan perasaan-perasaan serta motifasi-motivasi
para tokoh cerita (Dawson [et all], 1963 : 157-7). Di sampang itu, apresiasipun
turut pula ditingkatkan bila anak-anak menyimak pembacaan puisi dan ikut serta
dalam berbicara bersama dan membaca bersama (cnoral speaking and cnoral
reading).
5.
|
Mengajar-mengajar
yang bersifat dua darah ternyata laporan-laporan sangat banyak melibatkan
anak-anak harus disuruh dan dibiasakan
banyak membaca. Untuk memeriksa sampai
dimana pemahaman mereka tarhadap isi
bahan bacaan, mereka pun disuruh pula
membuat rangkuman tertulis, dan cesara tidak sadar kita telah memupuk
serta meningkatkan keterampilan menulis mereka. Rangkuman yang berupa laporan
tertulis itu dapat pula dibacakan di muka kelas , atau isi bacaan itu dapat
diceritakan dengan kata – kata sendiri pada teman - teman kelas, yang sekaligus
pula merupakan latihan bagi keterampilan berbicara. pada saat mereka membacakan
laporan itu, teman-teman sekelasnya disuruh
menyimaknya baik-baik.
Alangkah
banyaknya kejadian dalam kehidupan
sehari-hari yang dapat dilaporkan
oleh anak-anak kepada guru dan teman sekelas dalam rangka meningkatkan keterampilan
berbahasa, khususnya keterampilan berbicara dan menyimak.
5.
Radio, Televisi, Rekaman, Telepon
Kehidupan modern menuntut kegiatan menyimak
yang lebih meningkat. Pada masa kini
kebanyakan rumah tangga memiliki satu
atau lebih jenis-jenis perlengkapan radio, televisi, rekaman dan telepon.
Segala jenis menyimak yang telah kita
kemukakan pada pembahasan sebelumnya dituntut dalam berbagai ragam situasi menyimak oleh
perlengkapan diatas, antara lain:
a.
Menyimak sekunder,
Adalah
jenis kegiatan menyimak secara kebetulan.
Contoh:
apabila musik dipasang pelan-pelan sebagai latar
belakang.
b.
Menyimak sosial atau menyimak
konversasional
Adalah menyimak yang berlangsung dalam
situasi social tempat interaksi.
Contoh: kalau kita
dipanggil berbicara pada telepon.
c.
Menyimak apresiasif,
Adalah jenis kegiatan menyimak yang
menimbulkan apresiasi untuk keindahan.
Contoh: bila drama yang baik atau musik
yang merdu dipagelarkan atau di pentaskan
6.
|
d.
Menyimak eksplorasif atau menyimak interogatif
Adalah menggali informasi untuk
memperoleh fakta, tujuan dan manfaat.
Contoh: kalau kepada kita diberikan
resep-resep atau informasi mengenai
cuaca.
e.
Menyimak konsentratif dan menyimak
kritis
Adalah menyimak yang sejenis telaah.
Contoh: apabila masalah-masalah penting
didiskusikan oleh para politikus dan para pakar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Kalau
kita telah mengemukakan bahwa sarana-sarana itu menuntut banyak kegiatan
menyimak dan juga dapat mengembangkan serta mempertinggi mutu
keterampilan-keterampilan menyimak,
hendaknya jangan kita lupakan
bahwa sebaliknya pun dapat terjadi; sarana-sarana canggih itu dapat pula membuat orang tidak menyimak, sebagai gantinya justru
“menghilangkan” atau “mematikan” minat dan kemampuan menyimak. Apabila radio
dan televisi dipasang atau dihidupkan berjam-jam terus
menerus, maka jelas bahwa penyimakkan akan memutuskan percakapan
ataupun diskusi kelompok keluarga, kalau dia ingin menonton siaran yang menarik baginya, atau dia akan mengesampingkan program tersebut,
menganggapnya tidak ada bila dia mendengarkan atau menyimak pada rekan-rekanya. Perhatikanlah praktek
yang nyata pada diri anda kalau ada siaran
langsung permainan sepak bola, pertandingan tennis, pertandingan
tinju, pagelaran musik jazz, upacara peringatan 17 Agustus pada layar
televisi.
Tetapi
bagaimanapun juga sang guru harus berusaha sekuat daya membimbing
anak-anak yang mempunyai kecenderungan
untuk “mematikan” atau “menganggap sepi” setiap penyajian yang kurang atau tidak dapat menarik perhatiannya. Sang
guru harus berupaya agar penampilannya
di muka kelas waktu mengajar benar-benar
menarik dan efektif, kalau dia ingin
memikat hati dan terus menarik
minat para siswa yang bertindak sebagai pendengar, sebagai
pemirsa.
7.
|
Secara
khusus dapat kita lihat bahwa
situasi dan suasana sekolah sering kali menuntut
perpanjangan waktu menyimak oleh kelompok-kelompok besar, seperti pada
petemuan-pertemuan dan acara-acara sekolah. Sering pula sebagian terbesar
dari pada anak-anak justru terlalu muda atau sudah terlalu besar untuk tertarik pada acara tertentu. Dalam hal
ini staf pengajar haruslah dapat meyakinkan bahwa penyajian-penyajian
tersebut disesuaikan dengan kedewasaan
latar belakang serta perhatian para pemirsa,
penyimak muda itu. Kalau tidak,
maka tidak usah kita heran bila
kebiasaan-kebiasaan menyimak yang jelek serta kekurang sopananlah yang menjadi akibatnya.
Bahkan
walaupun misalnya suatu program disesuaikan dengan baik bagi pemirsa, toh
setiap guru sebaiknyalah mempersiapkan anak-anak didiknya buat menyimak
dengan penuh perhatian, dengan cara
mengadakan diskusi pendahuluan, telaah
gambar-gambar, menceritakan suatu kisah, atau sarana-sarana lain yang
dapat membangun suatu latar belakang
serta membangkitkan hasrat dan gairah mereka untuk menyimak dengan
saksama, cermat dan tepat (Dawson [et al], 1963 : 1958)
8.
|
DAFTAR
PUSTAKA
Dawson, Mildred A. [et all]. 1963. Guiding Language Leaning. New York; Haurcourt,
Brace & world, Inc.
Hunt, Gary T. 1981. Public Speaking. Englewood Cliffs: Prentice Hall, Inc.
Salisbury, Rachel. 1955. Better Language and
Thinking. New York:
Appleton-Century-crofts, Inc.
Tarigan, henry Guntur. 1986. Menyimak sebagai suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Penerbit Angkasa.
Artikel menarik... Boleh saya berbagi artikel tentang Katedral di Florence di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/04/florence-di-piazza-del-duomo_11.html
BalasHapusLihatlah juga videonya di Youtube https://youtu.be/OVEs_zYK_FQ